Citra Perempuan Dalam Novel "Mengapa Aku Cantik?" Karya Wahyu Sujani

Penelitian berawal dari permasalahan penggambaran perempuan oleh masyarakat luas yang kurang sepaham dengan feminisme. Kedudukan perempuan sering dianggap kurang sejajar dengan laki-laki. Atas dasar permasalahan tersebut peneliti melakukan penelitian dengan tujuan mendeskripsikan citra perempuan yang terdapat pada novel Mengapa Aku Cantik? karya Wahyu Sujani menggunakan kajian feminisme. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan wujud citra diri tokoh utama dalam novel Mengapa Aku Cantik? karya Wahyu Sujani dan 2) mendeskripsikan wujud citra sosial tokoh utama dalam novel Mengapa Aku Cantik? karya Wahyu Sujani. Kajian feminisme yang digunakan mengacu pada teori Sugihastuti. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini adalah karya sastra berbentuk novel dengan judul Mengapa Aku Cantik?. Fokus penelitian ini adalah menganalisis citra perempuan pada tokoh utama yang terdapat dalam novel Mengapa Aku Cantik?. Data yang dikumpulkan berupa penggalan-penggalan cerita dalam novel. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik baca dan catat, membaca keseluruhan novel dan melakukan pencatatan pada kata serta kalimat yang relevan dengan kajian penelitian, menghubungkan data dengan teori yang digunakan dan mengklarifikasi data sesuai dengan rumusan masalah, menyimpulkan data yang sudah dianalisis. Hasil penelitian yaitu 1) citra diri tokoh utama dalam novel Mengapa Aku Cantik? karya Wahyu Sujani yaitu (a) citra fisik perempuan yang digambarkan dengan perempuan yang sudah memasuki taraf kedewasaan dan mengalami perubahan biologis dalam dirinya. (b) citra psikis perempuan yang meliputi keadaan psikologis saat menghadapi permasalahan dan pengendalian emosi batinnya. 2) citra sosial tokoh utama dalam novel Mengapa Aku Cantik? karya Wahyu Sujani yang mencakup (a) citra perempuan dalam keluarga digambarkan perempuan dewasa yang tugasnya sebagai seorang istri, seorang ibu, mengurus pekerjaan rumah tangga dan seorang perempuan yang bisa mencukupi kebutuhan keluarganya (b) citra perempuan dalam masyarakat digambarkan perempuan yang senantiaa memerlukan manusia lain dalam hidupnya, perempuan yang ikut bersosialiasi dengan orang-orang terdekatnya, maupun masyarakat umum